Langsung ke konten utama

Lebih Mudah Mana Belajar Fingerstyle Dengan Gitar Klasik, Akustik atau Elektrik?

Pengen bisa main gitar? tapi bingung enaknya mau belajar gitar apa ya? Atau malah bingung belajar gitar yang mudah itu yang mana ya? belajar gitar fingerstyle, klasik atau malah gitar elektrik?

Pertanyaan-pertanyaan tadi bisa dibilang umum yang saya temui dari calon murid baru. Yang menariknya mereka seperti tidak tau jenis-jenis permainan gitar itu ada banyak macamnya. Mereka pikir belajar gitar ya hanya satu instrumen yang sama, sedangkan gitar ada banyak jenisnya yang secara desain memang untuk jenis-jenis musik tertentu.

Buat yang belum tahu, gitar ada jenis gitar klasik. Gitar klasik paling mudah dilihat cirinya yaitu pada senarnya yang menggunakan senar nylon. Sedangkan gitar akustik adalah gitar yang menggunakan senar baja. Dan yang ketiga adalah gitar elektrik adalah gitar yang umumnya digunakan dengan bantuan amplifier atau speaker untuk memainkannya.

Berita baiknya hampir semua tipe permainan gitar tidak memiliki kemudahannya masing-masing. Berita buruknya semuanya juga memiliki kesulitan masing-masing. Secara teknik dasar dan teorinya bisa dibilang hampir sama, walapun ada beberapa teknik yang lebih maksmal di gitar tertentu karena memang gitar tersebut di desain untuk memainkannya di gitar tersebut.

Ada juga stigma di masyarakat untuk memulai belajar gitar itu dengan belajar gitar klasik. Memang ada benarnya, terutama jika kamu belum tau musik yang kamu suka itu yang seperti apa. Tapi dari pengalaman saya, tidak harus seperti itu.

Misal di usia muda, anak berusia dibawah 10 tahun umumnya lebih sering berubah mood, dan ini juga berlaku dengan jenis musik yang didengarkan. Biasanya usia sepertinya hanya mengikuti saja terutama dalam proses belajar gitar. Untuk anak-anak atau seseorang yang bisa menerima hampir semua musik, saya akan menyarankan belajar gitar klasik.

Berbeda dengan seorang remaja atau seorang dewasa yang biasanya sudah tahu apa yang dia suka, maka di posisi ini tidak ada salahnya untuk langsung belajar gitar yang dengan musik yang dia sukai. Misal suka dengan musik rock, langsung saja belajar gitar elektrik. Atau suka dengan lagu-lagu ringan seperti pop, bisa belajar gitar akustik. 

Maka saran saya adalah lebih mengambil jalur belajar sesuai dengan musik yang disukai. Dengan catatan jenis musik saat ini terlalu luas jadi bisa di kelompokkan menjadi musik pop, rock, blues dan jazz.

Dengan karakter permainan yang sedikit berbeda antara gitar klasik, akustik fingerstyle atau elektrik akan bertemu juga dengan part yang susah yang kalau kita tidak menyukai jenis musik tersebut maka bisa jadi hambatan.

Yang jadi masalah adalah ketika seseorang sudah tidak suka instrumen yang dimainkan ditambah lagu yang kurang cocok maka ini akan menghambat proses dia belajar gitar. Jadi di sini adalah bukan mana yang lebih mudah, karena tiap instrumen tadi memiliki kemudahan dan kesulitannya masing-masing. Namun jika kamu sudah menyukai instrument tersebut, baik suaranya dan nyaman memainkannya bahkan suka dengan bentuknya maka setiap ada kesulitan pada saat belajar teknik tertentu atau lagu tertentu maka akan tetap terasa seru.

Semoga bermanfaat.


Salam, Harwindho

Pengajar gitar klasik (ABRSM), akustik, elektrik (melodi improvisasi)

Belajar gitar dimana aja, kapan saja dengan dengan biaya murah, klik di sini 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...