Langsung ke konten utama

Gitar Elektrik Apa Yang Paling Nyaman Untuk Dimainkan?

Disclaimer: Apa yang saya jabarkan berdasar pengalaman saya dan analisis saya pribadi, tiap gitaris punya sudut pandang yang berbeda.

Sebelum kita membahas gitar yang paling nyaman, tentu kita harus tau bagian-bagian gitar elektrik tersebut. Bisa kita amati sederhana yaitu dari bentuk fisiknya. Dari bentuk fisiknya bisa kita lihat yaitu neck dan bodynya.

Sisi kenyamanan yang jadi perhatian saya adalah bukan mengenai tone atau karakter gitarnya, namun pada penggunaannya. Karena ini tentang kenyamanan maka saya akan lebih kearah bagaimana kita memegang gitar, dan bagaimana body gitar menyentuh tubuh kita.

Yang pertama kita akan membahas beberapa jenis profile neck gitar. Neck gitar ada beberapa bentuk dasar, yaitu C shape, D shape, U shape, V shape, dan asymetric. Bentuk shape neck sesuai namanya, contoh C shape, maka bentuknya akan mirip huruf C, dimana lengkungan dimulai dari ujung fretboard ke ujung fretboard.

Profil neck D dan U shape, bentuk ini memiliki "sudut halus" di kedua sisinya seperti huruf D dan U sendiri, berbeda dengan C yang murni melengkung, D dan U shape sedikit rata dibagian belakang Neck. Dan umumnya profil neck U shape lebih tebal secara ukuran dibanding dengan D shape.

Yang pasti, profile neck dari gitar elektrik sudah menjadi tolak ukur kenyamanan dari sebuah gitar elektrik. Kamu bisa mengibaratkan kursi dari sebuah mobil, walaupun mobil tersebut memiliki akselerasi yang bagus, atau desain yang cantik, namun jika duduk hanya 30 menit saja sudah bikin pegal-pegal maka keunggulan yang tadi menjadi tidak berasa.

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah adalah bentuk bodi. Body gitar menjadi elemen kedua yang penting, setidaknya buat saya. Beberapa gitar seperti stratocaster dan telecaster memiliki bahasa desain yang berbeda. Dimana telecaster memiliki sudut-sudut body gitar yang lebih kaku, dibandingkan dengan stratocaster.

Begitu juga dengan bentuk body yang lain seperti les paul dan telecaster, ataupun les paul dengan stratocaster. Belum lagi jika membandingkan bentuk-bentuk gitar lain yang ada dipasaran. Bentuk gitar ini juga bisa berpengaruh pada bagaimana gitaris dalam penggunaannya. 

Ambil contoh beberapa gitaris suka memainkan gitarnya dengan berdiri, jadi gitar dengan body seperti flying V menjadi tidak ada masalah, karena tidak bentuk flying V jika dimainkan dengan duduk maka harus menggunakan strap. 

Ada juga gitar seperti SG yang ada beberapa gitar bentuk SG ini kesannya necknya menjadi lebih panjang, dan berat kearah neck, sehingga beberapa gitaris merasa kurang nyaman.

Berat body gitar juga bisa jadi pengaruh pada kenyamanan dalam memainkannya, buat yang sering memainkan gitar elektriknya dengan berdiri, gitar yang berat tentu saja jadi lebih mudah lelah, sehingga bisa jadi mencari gitar dengan body yang lebih ringan. Contoh les paul lebih sering identik dengan gitar dengan body yang berat, tapi saat ini sudah banyak gitar les paul dengan berat yang lebih ringan.

Hal yang paling baik untuk memilih adalah tentu saja dengan mencobanya langsung. Hal ini karena beberapa dari murid saya yang lebih prefer body stratcastor dari pada les paul. Saya pribadi tidak memungkiri hal tersebut. Namun bagi saya hal ini saya ini akan berhubungan langsung dengan tone dan karakter dari gitar tersebut.

Buat yang masih yakin suara gitar elektrik itu lebih besar berasal dari pick-up gitar yang dipakai, saya katakan sudah saatnya jangan sepenuhnya percaya dengan hal itu. Jika kasusnya seperti itu maka jika gitar les paul dipasang pick up fender stratocaster apakah akan menghasilkan suara stratocaster? 100% tidak akan terjadi dan begitu juga sebaliknya.

Jadi bentuk gitar dan kayu yang digunakan menghasilkan tone dan karekter yang berbeda sehingga bentuk body yang kurang nyaman tidak selalu menjadikan alasan untuk tidak menggunakan gitar tersebut. Bisa jadi gitaris lebih mengutamakan atau merasa body yang kurang nyaman di bodynya itu hanya masalah adaptasi dan merasa tone yang dicari memang hanya bisa didapat pada gitar tersebut.

Yang terakhir menurut saya adalah setting gitar tersebut. Setting gitar yang dimaksud adalah action pada neck, yaitu tinggi rendah senar ke neck begitu juga ukuran senar yang yang digunakan. Senar yang tipis bukan berarti senar paling nyaman, karena beberapa gitaris lebih suka dengan senar yang lebih tebal, atau beberapa gitaris lebih suka dengan senar yang lebih tipis.

Karena kenyaman penggunaan senar yang berbeda maka setting tiap gitar bisa jadi tidak sama. Ada bebearpa gitaris yang lebih prefer action pada neck gitar mereka sangat rendah, namun ada juga yang tidak terlalu rendah.Setting menjadi harus menyesuaikan dengan kenyamanan dari gitaris secara subjektif.

Semoga bermanfaat,





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...