Langsung ke konten utama

Apakah "Break" Beberapa Hari Mempengaruhi Proses Belajar Gitar? dan Kenapa?

Banyak yang bilang, untuk bisa bermain gitar dibutuhkan rutinitas dan konsisten. Namun terkadang ada saatnya seseorang kesulitan untuk mendapatkan waktu latihan, seperti sakit atau sedang dalam liburan, yang mana itu bisa beberapa hari tidak latihan gitar, apakah itu berpengaruh pada proses belajar gitar? dan Kenapa??

Ketika kita bermain musik, bermain gitar khususnya, yang kita gunakan adalah muscle memory. Muscle memory adalah kemampuan tubuh untuk mengingat dan melakukan gerakan atau aktivitas fisik tertentu secara berulang tanpa banyak usaha.

Mudahnya, dari latihan gitar yang dilakukan berulang menghasilkan "reflek dan insting" dalam bermain gitar. Jadi walaupun lama "break" bukan berarti serta merta menjadi tidak bisa bermain gitar, alias seperti mulai belajar dari nol. Tentu saja kamu masih bisa bermain gitar, hanya saja secara reflek tidak langsung sama dengan terakhir kamu bermain gitar.

Suatu hari saya menemukan satu video di Instagram, sebuah komedi dari sudut pandang seorang pemain cello. Dimana ketika dia akan mengambil cuti untuk liburan, dia harus membawa cellonya, karena jika tidak banyak hal "dramatic" yang membuatnya jadi "bodoh" bermain cello, artinya dia tidak bisa tidak latihan cello.

Sebagian dari hal tersebut juga benar, jika kita yang sudah biasa berlatih atau bermain gitar tiap hari mendadak sama sekali tidak bermain gitar dalam waktu yang lama, misal sebulan bahkan lebih akan berdampak pada permainan gitar kita.

Tapi bagaimana jika kita break beberapa hari? 

Saya akan bagi menjadi dua bagian penting, yang pertama bagi kamu yang baru belajar gitar, dan yang kedua adalah buat kamu yang sudah bisa bermain gitar (Intermediate player).

Buat perbandingan, seorang pemain bola profesional seperti Mo Salah, tiap pergantian musim akan ada jeda yang lumayan panjang, sekitar 2-3 bulan. Di masa ini bisa jadi hampir tidak ada pertandingan "penting" kecuali jika ada "World Cup". Artinya otot-otot di tubuh tidak digunakan secara maksimal seperti pada saat liga berlangsung.

Ketika akan memasuki musim baru, akan ada namanya pra-musim, dimana klub akan melakukan pertandingan persahabatan. Hal ini untuk membangun kembali fitnes pemain. Begitu juga jika seseorang baru pulih dari cedera, untuk kembali bisa bermain ke performa terbaiknya butuh waktu yang variatif tergantung cedera yang dialami.

Highlightnya disini adalah ketika ada break maka dibutuhkan ada recovery. 

Untuk yang baru belajar gitar, otot-otot dan reflek sebenarnya belum terbentuk sepenuhnya, jadi jika break lebih dari 5 hari tentu hasilnya akan berbeda dengan yang hanya break 2 hari. Dari pengalaman saya, tidak direkomendasikan break terlalu lama untuk pemula, beginner pemain gitar membutuh titik-titik tertentu (tujuan) sebelum bisa mengambil break dengan waktu yang lebih lama.

Kita harus berpikir mirip pemain bola tadi, dimana satu musim adalah satu tujuan yang tidak bisa ditawar, artinya 1 musim itu hampir sama dengan target yang ingin kita capai ketika bermain gitar. Jadi misal saja kamu baru belajar 3 akord, dan perpindahan akordnya belum lancar banget, lalu mendadak kamu break 1 hingga 2 minggu, ini berakibat disaat kamu berlatih kembali akan tetap terasa mulai dari awal lagi.

Beda cerita ketika kamu sudah lancar 3 akord tersebut, dan perpindahan akord-akord tersebut sudah hafal banget. Jika kamu mengambil break 1-2 minggu, maka tidak akan banyak perubahan ketika kamu kembali latihan lagi selepas break.

Hal ini juga berlaku tidak hanya bagi pemula. Intermediate dan adavance player juga sebenarnya juga hampir sama, hanya saja latihan yang mereka lakukan bukan hanya sekedar hal-hal paling mendasar, misal saja mereka sedang mengulik lagu dengan kesulitan intermediate atau adavance, ketika break, mereka bisa jadi lupa. Namun yang membedakan teknik mereka tidak drop terlalu jauh seperti orang yang baru belajar gitar.

Jadi buat kamu yang baru banget belajar gitar (pemula) sangat-sangat saya sarankan tidak break dalam waktu yang terlalu lama, kalaupun ingin break karena jenuh atau lelah maka paling tidak 1-2 hari cukup. 

Semoga bermanfaat.


Harwindho S

Pengajar gitar akustik, klasik (ABRSM) dan Elektrik (melodi improvisasi)

Belajar gitar murah dimana saja dan kapanpun dengan biaya murah, cek disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...