Langsung ke konten utama

Hal Penting Gitaris Pro Yang Jarang di Pahami Gitaris Pemula

Terpukau dengan seorang gitaris bernama Jimi Hendrix, Eric Johnson, Slash dengan permainan gitarnya yang keren abis bisa jadi menjadi alasan kenapa seseorang ngebet bisa bermain gitar. Saya pribadi sering berpikir bagaimana cara mereka latihan gitar hanya dalam waktu singkat sehingga bisa jadi gitar hero, menjadi seorang gitaris pro.


Disclaimer: pro disini tidak selalu bersifat atau berkelakuan profesional. Pro hanya menunjukan seseorang yang jago banget bermain gitar.


Setidaknya gitar-gitar hero yang saya tau membuat saya ingin belajar gitar, dan latian main gitar tiap hari. Tapi ada juga yang pengen bisa main gitar hanya karena "kayanya seru deh kalo bisa gitaran lagunya si ....". 

Di sisi lain ada juga beberapa murid saya, terutama yang masih duduk di bangku SD yang belajar gitar karena disuruh orang tuanya. Apapun alasan seseorang dalam mengambil keputusan untuk memulai belajar gitar tentu saja akan berbanding dengan hasil latihannya nanti.

Dari kesemuanya itu tentu saja banyak hal yang nantinya mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar gitar. Dan untuk kali ini saya ingin melihat dari sudut pandang yang lain. Yaitu kesalahan.

Seorang gitaris pro sekalipun tidak akan luput dengan kesalahan. Kesalahan ketika belajar bermain gitar tentunya. Jadi yang kita lihat pada mereka tentu saja adalah produk yang sudah jadi, yaitu mereka jago bermain gitar dan ada karya yang bisa kita dengarkan atau kita lihat dari mereka.

Seseorang bisa dibilang gitaris pro tidak dilihat dari usia mereka. Banyak juga yang masih berusia dini sudah terlihat seperti gitaris pro, dan mereka memang sudah pro. Arti dari gitaris pro dalam konteks kali ini adalah seseorang gitaris yang sudah terlihat "Jago" dan juga menghasilkan karya baik dia bermain dalam solo atau dalam grup.

Buat kita-kita yang "normal" belajar gitar, terutama yang baru belajar gitar, apa sih sebenarnya yang membedakan "kesalahan" orang yang baru belajar gitar dengan yang gitaris pro?

Yang membedakan adalah reaksi kita ketika melakukan kesalahan dalam latihan bermain gitar.

Apa maksudnya dengan kesalahan? Dari pengalaman saya mengajar yang sudah puluhan tahun dan mengajar ratusan murid, saya jarang sekali melihat siswa yang jika minta memainkan satu teknik tertentu langsung bermain sempurna, kalaupun itu terjadi bisa jadi sebuah kebetulan. Secara umum siswa setidaknya memainkannya beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang seharusnya.

Di titik inilah kita bisa menilai perbedaan satu siswa dan siswa yang lain yang bisa saya bagi menjadi dua. Yang pertama adalah siswa berinisiatif untuk mengulang terus menerus, dan siswa lain perlu saya minta untuk mainkan berulang.

Dengan berbagai sifat dan latar belakang dari murid-murid saya, hal ini bisa jadi mempengaruhi mereka dalam proses belajar gitar. Termasuk inisiatif murid untuk ingin bermain sempurna sehingga tanpa keberatan minta diulang.

Karena ada juga siswa yang merasa sudah berhasil disatu titik dengan pengulangan yang cukup banyak, misal saja sudah 20x mencoba dan akhirnya sudah berhasil, dan akhirnya sudah puas. Di titik ini juga yang menjadi pembeda dengan gitaris pro tadi.

Seorang gitaris pro tidak akan berhenti disitu, dia akan coba memainkan berulang lagi untuk mendapatkan hasil sempurna yang beruntun, misal dia bisa memainkan part terntentu dengan sempurna  beruntun hingga 4x bahkan lebih, hingga hal itu menjadi reflek alami dia.

Sudut pandang inilah yang sering kali dilupakan bagi orang yang baru belajar gitar. Seorang gitaris pro tau jika hari ini dia bisa bermain sepurna, dia harus bisa bermain sempurna juga untuk besoknya, besoknya lagi dan seterusnya. Karena bisa jadi yang sebelumnya dia bermain sempurna adalah sebuah kebetulan, bisa jadi berikutnya dia akan melakukan kesalahan lagi.

Dan kebanyakan dari kita yang belajar gitar adalah lebih cepat berpuas diri. Sehingga tidak mau mengulang lagi hal yang sebelum kita anggap sudah bisa. Padahal hal tersebut adalah sesuatu yang basic.

Berikutnya hal yang bisa kita pelajari dari seorang gitaris pro adalah untuk menjadi gitaris yang baik dan pro tidaklah cukup hanya berlatih seminggu sekali, dua kali bahkan 3x. Sebisa mungkin bermain gitar sudah menjadi keseharian bahkan sebuah kebutuhan dasar. Sehingga jika tidak bermain gitar seperti ada yang kurang di hari tersebut.

Karena mereka tau bahwa bermain gitar tidak cukup bisa memainkan 1-3 lagu saja, bisa jadi mereka harus setidaknya menguasai minimal 30-60 lagu. Belum lagi mereka akan tetap memainkan teknik-teknik dasar yang krusial untuk mempertahankan performa mereka. Teknik-teknik seperti warm up, penjarian, scale dan arpeggios.

Dari hal itu kita bisa berkaca ketika melihat seorang gitaris pro maka banyak sekali kerja keras dan waktu yang dicurahkan mereka untuk menjadi gitaris pro. Diluar dari waktu latihan dan jumlah lagu yang harus dikuasai adalah tidak takut dan tidak menyerah jika pada saat latihan melakukan kesalahan.

Kesalahan dalam berlatih bermain gitar harus menjadi kawan baik kita jika ingin bisa lebih baik dalam bermain gitar. Tentu saja akan banyak pengulangan, jadi yang ditekankan adalah bukan hanya banyaknya pengulangan karena kita banyak melakukan kesalahan, tapi bagaimana ketika mencoba mengulang latihan berikutnya sehingga tidak terjadi kesalahan. Apa saja yang harus diimprove sehingga kesalahan tadi menjadi hal yang lebih baik. 

Maka dari itu ketidaksabaran tidak akan cocok buat kamu yang ingin semua skill bisa dilakukan mudah apalagi instan. Belajar gitar menurut saya adalah petualangan. Setiap petualangan menjadi seru karena ada sebuah tantangan. Ketika sudah tidak ada tantangan maka petualangannya tidak seru lagi. 

Begitu juga dengan ilmu bermain gitar sebenarnya sangat luas, sehingga bisa jadi hidup seseorang itu tidak akan cukup untuk mencoba petualangan bermian gitar. Namun setiap petualangan akan memberikan pengalaman yang berbeda-beda tergantung bagaimana kita menyikapi sebuah tantangan tersebut.

Semoga bermanfaat

Salam, Harwindho, Pengajar Gitar Klasik (ABRSM), Akustik, Elektrik (molodi improvisasi)


Belajar gitar dimana saja dengan biaya murah, cek disini 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...