Langsung ke konten utama

Berapa Akord Yang Harus Di Kuasai Untuk Bermain Gitar?

Kamu sedang semangat-semangatnya belajar gitar, sudah ngumpulin lagu-lagu favorit yang mau dimainin. Terus pas coba dimainin mentok, karena ada akord yang gak tau gimana cara maininnya.

Pernah mengalami hal seperti itu? Saya pribadi pernah. Buntutunya lagu tersebut tidak bisa selesai dimainkan. Pada saat itu sebenarnya sudah berpikir, berapa banyak akord yang harus saya hafal dan kuasai ya? pengin bisa main banyak lagu, lagi-lagi akordnya ada yang gak bisa.

Buat kamu yang masih menganggap kunci dan akord itu sama? bisa baca disini dulu, bedanya akord dan kunci.

Buat pemula belajar gitar, akord-akord awal yang biasa kita hafal antara lain adalah C, G, A, Am, D, Dm, E, Em, F, dimana ini sangat lumrah. Karena dari ini sebenarnya banyak lagu sederhana yang sudah bisa kita mainkan.

Namun buat kamu yang paham bahwa musik itu setidaknya ada 12 nada, dimana 7 diantaranya adalah  nada-nada natural, dan sisanya adalah nada-nada yang di naikkan atau diturunkan (baca: kres dan mol). Maka setidaknya kita harus paham bahwa akan ada 12 akord mayor dan 12 akord minor. Jadi total akord dasar yang harus dikuasai menurut saya adalah 24 akord.

Jadi 24 akord tadi adalah batas minimum buat kamu yang ingin bisa main gitar, walaupun banyak juga lagu yang bisa dimainkan hanya bermodal open chords. Tapi ternyata akord-akord di musik tidak berhenti 24 akord itu saja. Sebut saja 7th chord yang mencakup Mayor 7, minor 7 dan akord 7 itu sendiri.

Otomatis dari satu kunci, masih bisa ditambah 3 jenis 7th chord tadi. Contoh; Cmaj7, Cmin7 dan C7. Apakah sudah cukup? tentu saja belum. Masih ada akord diminished, yang mana dibagi menjadi 2, half dim dan full dim. Begitu juga dengan akord Augmented.

Selebihnya dari akord-akord ini maka akord gitar makin rumit, karena dibutuhkan paling tidak rata-rata 4 nada hingga 6 nada yang harus dimainkan digitar, artinya hampir semua senar akan memainkan nada yang berbeda-beda. Ambil contoh akord 9th, 11th dan 13th. Itu pun kadang belum cukup.

Jika kamu pernah memainkan lagu-lagu standar jazz, atau lagu-lagu sountrack film-film Disney, maka tidak jarang kamu menemui akord-akord miring? Walaupun secara teori tidak pernah disebutkan akord miring itu ada, istilah akord miring hanya kita ditemukan di masyarakat Indonesia yang mana akordnya dianggap rumit.

Akord altered, dimana salah satu nadanya bisa dinaikkan atau diturunkan setengah nada. Juga tidak lupa akord "sus" dan "add" bisa jadi bagian lagu yang membuat satu part tertentu di lagu memiliki nuansa atau tension yang menarik.

Selesai? Belum juga. salah satu part terumit pada akord gitar setidaknya bagi saya adalah akord balikan, atau inversion. Apa itu? Jika akord C mayor itu tersusun oleh nada-nada C, E dan G, dengan nada C sebagai root, maka akord inversion adalah akord C dengan root di nada E atau G, maka kamu akan mendapatknya 2 akord balikan dari akord C mayor itu sendiri.

Bisa dibayangkan akord-akord lain yang memiliki 4 nada, seperti 7th chords, maka setidaknya akord tersebut masih ada 3 akord balikan. Inversion chord atau akord balikan juga berlaku untuk semua akord, yang secara logika maka jumlah akordnya menjadi berlipat-lipat. 

Jadi kita akan kembali ke pertanyaan dasar, berapa banyak akord yang harus dikuasai untuk bermain gitar? maka saya akan liat dari akord yang dibutuhkan untuk jenis lagu-lagu yang ingin dimainkan.

Seperti yang saya paparkan diatas, saya mencoba mengurutkan dari yang paling sederhana, jadi 24 akord menjadi akord basic yang tidak bisa ditawar. Lagu-lagu berkesan "jazzy" maka sudah membutuhkan akord yang lebih dari itu, 7th chord, diminished dan augmented menjadi bagian berikutnya.

Sedangkan akord-akord lainnya bisa jadi menjadikan lagu punya elemen yang lebih menarik, walaupun dan secara mainstream lebih jarang dipakai. 

Jadi kamu sudah sampai di akord mana? Untuk bermain iringan di gitar memang tidak semudah kita melihat pengamen di pinggir jalan. Karena pengamen tersebut juga tentu saja berlatih dengan giat untuk bisa bermain gitar.


Semoga bermanfaat


Les gitar offline dan online, cek disini

belajar gitar dimana saja, kapan saja, dengan biaya hemat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...