Pada dasarnya ketika kita belajar gitar, banyak hal dasar yang sebenarnya menjadi hal yang essensial. Hal Essensial tadi tentu saja hal yang penting, namun tidak jarang ketika sedang belajar gitar, atau pun latihan gitar sering kali kita malah melupakan hal tersebut.
Memainkan lagu favorit di gitar tentu saja salah satu yang ingin dicapai ketika bermain gitar. Tidak hanya itu, banyak juga yang pada akhirnya ingin bisa bermain melody improvisasi, menggubah, mengkoposisi dan menciptakan lagu.
Lagu dalam musik sebenarnya adalah kumpulan dari berbagai teknik yang dimainkan dalam irima tertentu. Teknik yang paling dasar tentu saja adalah tangga nada, atau scale.
Tangga nada di lagu juga bisa berbeda-beda, bisa saja satu lagu hanya berdasar dari 1 kunci, yaitu tangga nada mayor. Namun tidak menutup kemungkinan juga dalam satu lagu terdiri dari lebih dari satu kunci.
Teknik berikutnya adalah irama, atau ketukan. Ketukan atau nilai nada. Ketukan inilah yang menjadikan satu lagu dan lagu lainnya berbeda. Tidak sedikit murid-murid saya yang belajar gitar dengan saya punya permasalahan di ketukan.
Teknik lainnya adalah bermain akord. Ini juga menjadi salah satu acuan orang bisa bermain gitar atau tidak. Walaupun menurut pengalaman saya akord ini adalah bagian penunjang dari musik. Melodi tentu saja yang lebih membedakan lagu satu dengan lagu lainnya. Karena memang sifat dasar dari akord adalah pengiring.
Dan tentu saja masih banyak teknik-teknik lainnya. Semua tentu tergantung dari jenis lagu dari musisi tersebut dan tentu saja aransemen dari lagu tersebut. Namun ada satu hal penting yang kadang suka terlupakan ketika belajar gitar.
Apa itu? yaitu membedakan suara. Yang seperti apa? contoh ketika kita memainkan tangga nada mayor, kita bisa memainkan tangga nada mayor berdasar teori dari tangga nada mayor, ada nada seperti Mi ke Fa yang berjarak half tone, dan juga nada Si ke Do yang juga berjarak half tone, sedangkan nada-nada lain berjarak whole tone.
Namun hasil dari suara tangga nada mayor ini yang menjadi penentu. Ketika kita bermain tangga nada mayor bukan saja mengenai teorinya donk, pastinya dari hasil suara dan tangga nada mayornya, mana interval nada yang berjarak half tone dan mana yang berjarak whole tone. Dan dari teori tangga nada mayor tadi akan membentuk suara tangga nada mayor tadi.
Bentuk suara tangga nada mayor tadi otomatis harus kita hafalkan, begitu juga dengan jarak nadanya. Hal inilah yang nantinya membentuk insting bermusik. Banyak yang mengatakan instingnya bagus. Hal itu didapat dari hasil latihan. Tidak mungkin insting bermusik itu ada tanpa ada input data di dalam otak kita.
Karena belajar musik itu tidak hanya sekedar menggerakkan jari-jemari saja, namun yang terpenting adalah hasil suara yang dihasilkan ketika kita memainkan instrumen musik tersebut.
Tentu saja memperhatikan suara (mendengarkan dengan seksama) tidak hanya pada saat latihan di tangga nada mayor. Berlaku juga jika kamu sudah mengenal tangga nada lain, seperti tangga nada minor, pentatonik, blues dan berbagai macam modes.
Melatih hal ini akan otomatis meningkatkan insting, baik ketika mendengarkan musik dan menganalisis, dan juga akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai jenis musik. Termasuk juga dengan mengenal suara-suara harmoni (akord/chord).
Semoga bermanfaat.
Harwindho
Les gitar offline dan online
Klik disini untuk belajar gitar dengan cara yang mudah dimana saja dan kapan saja.
Komentar
Posting Komentar