Langsung ke konten utama

Apakah Gitar Mahal Itu "Worth the Money?"

Sebelum membahas lebih lanjut, yang masuk kategori gitar mahal itu yang gimana? Mahal itu sangat subjektif. Terutama jika kita lihat dari sisi konsumen. Tapi beda cerita kalau meman lagi punya uang, apa-apa jadi terlihat mahal. :-P

Untuk memudahkan saja, kita akan mengkategorikan mahal terutama untuk masyarakat Indonesia yaitu gitar-gitar yang dijual dengan harga diatas 10 juta. Tambahan catatan walaupun bagi kita harga gitar 10 juta itu juga sudah pasti wah banget, namun untuk brand-brand tertentu gitar dengan harga 10 juta keatas masih masuk kategori yang tengah-tengah.

Secara umum brand-brand gitar seperti Gibson, Fender, Martin, Taylor memiliki gitar-gitar di range 10 jutaan, jadi pilihannya cukup banyak. Sebagai contoh Fender Telecaster player termasuk pada range harga ini.

Sebagai pembanding adalah gitar Squire Telecaster dimana kamu bisa dapet harga dibawah 10 juta, bahkan seri telecaster dari squire ini juga ada beberapa seri.

Disclaimer, saya tidak bisa menyamakan secara kualitas hanya berdasar harga untuk 2 brand yang berbeda. Jadi mahal yang dimaksud jika kita melihat gitar dengan brand yang sama. Misal gitar Yamaha yang harga dibawah 10 juta dan yang diatas 10 juta.

Buat kamu yang baru belajar gitar pastinya tidak akan berpikir untuk membeli gitar yang mahal. Banyak dari mereka yang baru belajar gitar lebih merasa beli gitar yang murah dulu, kalau sudah bisa barulah beli yang mahal. Jadi bagi mereka membeli gitar mahal akan merasa tidak worth it.

Bertolak belakang dengan seorang kolektor gitar, yang membeli gitar karena kemampuan financial maka membeli gitar yang mahal untuk memuaskan rasa penasaran. Bisa saja orang yang dalam kategori ini bisa membeli gitar yang tidak hanya sekedar mahal, bahkan bisa kearah mewah.

Di sudut lain adalah jika kamu memang seorang gitaris. Seperti saya pribadi, gitar yang lebih mahal tentu saja ada perbedaan, jika seorang gitaris yang cukup mapan secara finansial tentu saja membeli gitar yang lebih akan worth it, terutama kebutuhan gitaris biasanya pendekatan ke pencarian tone.

Jadi kembali ke posisi kalian saat ini, apakah berada pada kategori mana. Karena mahal itu berhubungan dengan kemampuan finansial masing-masing , maka barulah setelahnya dilihat dari kebutuhan dari masing-masing.

Namun saya ada pandangan lain juga. Gitar dengan harga yang mahal tetap harus melihat brand. Ini bisa jadi membantu keputusan apakah seseorang akan mengambil gitar yang mahal.

Seandainya gitar tersebut dari brand yang sudah cukup punya nama, tentu saja dengan image brand yang baik kualitasnya., maka membeli gitar dengan harga yang lebih mahal bisa jadi sebuah investasi. Karena dari sejarah, saya belum pernah tau harga gitar yang turun. 

Sebagai contoh gitar akustik yang paling murah yang saya beli pada tahun 1998 adalah Yamaha F310, pada saat itu harganya 525 ribu. Gitar yamaha F-310 itu sampai saat ini masih diproduksi dan dijual saat ini diharga diatas 1,1 juta. Artinya harga gitarnya tidak tetap atau bahkan tidak lebih murah secara angka.

Jika dibandingkan dengan gitar yang lebih mahal, baik juga secara kualitas gitarnya, maka sepertinya juga tidak mungkin harganya menjadi lebih murah. (catatan, kita termasuk gitar second).

Jadi apa worth mengeluarkan nada lebih (mahal) untuk membeli gitar. Kalau memang kamu memiliki dana tersebut, diluar dari latar belakang apakah baru belajar, atau sudah bisa atau bahkan seorang gitaris yang mapan. Maka ada baiknya beli, hanya karena nilai investasi tadi.

Jika kalau kamu seorang yang baru belajar, dan kamu langsung membeli gitar yang mahal, setidaknya akan berpikir harus bisa bermain gitar, karena sudah mengeluarkan uang yang cukup banyak.

Banyak orang yang rela membeli handphone mahal, dimana yang jelas harga sebuah handphone pada akhirnya akan turun. Namun ketika ingin membeli gitar yang bisa dipakai dalam jangka waktu lebih lama berpikir panjang (padahal dia mampu).

Semoga bermanfaat.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...