Langsung ke konten utama

Kenapa Harga Gitar Bisa Enggak "Ngotak"?

Gitar adalah salah satu intrumen paling populer. Keberadaannya bisa kita temui dari hampir di semua kalangan. Toko yang menjual instrumen gitarpun banyak dan cukup mudah ditemui.

Buat yang kamu yang memilih belajar instrumen ini, gitar juga bisa dibeli dengan harga yang bisa dibilang tidak mahal. Harga gitar entry level bisa di harga sejutaan, dan kalau beruntung dapat gitar bekas dengan kondisi yang ok masih bisa dibawah satu juta. Belum lagi gitar yang "KW" yang tidak bermerk yang masih saya temui yang harganya masih dibawah satu juta. 

Buat para gitaris melihat gitar tentu berbedal. Gitaris sepenuhnya sadar gitar yang tersedia di pasaran itu harganya bervariasi bahkan jadi gak "ngotak" bagi sebagian orang. Terutama buat pemula melihat harga gitar diatas 5 juta saja sudah geleng-geleng. 

Padahal di luar sana masih banyak gitar dengan harga ditas 10 juta, 20 juta, bahkan mencapai ratusan juga. Dan lebih gak ngotak lagi gitar yang harganya hingga milyar. Bener-bener gila!

Jadi apa yang menyebabkan harga gitar tersebut gak "ngotak". Yang bisa dibilang, gitarkan gitu-gitu aja, masa ya harganya bisa jomplang gak ketulungan.

Sejarah. Harga gitar yang bisa sampai milyar umumnya karena punya sejarah yang gak biasa. Misal pernah digunakan seorang gitaris yang mendunia, contoh seperti gitar milik Jimi Hendrix (fender stratocaster), atau gitar milik Francisco Tarrega (gitar klasik buatan luthier Antonio De Torres).

Ada juga gitar-gitar vintage, seperti fender telecaster tahun 50an, Gibson Les Paul 59, yang memang secara tahun hanya diproduksi terbatas pada saat itu. Gitar-gitar tersebut juga diharga yang sangat mahal.

Selain dari sejarahnya, gitar yang harga mahal dan gak "ngotak" karena gitar tersebut milik brand ternama dan dibuat secara custom. Artinya gitar yang secara kualitas lebih dari standar gitar umum yang dijual dipasaran. Baik pilihan material dan finishing yang memang custom sesuai permintaan pemesan.

Berbeda dengan gitar custom yang bukan dari brand ternama. Karena tidak ada brand maka gitar tersebut tidak bisa semahal gitar custom dari brand atau merk ternama tadi. Walaupun bisa saja gitar custom tanpa brand tadi menggunakan kualitas kayu yang sama bahkan lebih baik. Untuk bahasan gitar custom mungkin akan saya bahas di postingan yang lain.

Sedangkan dari segi konstruksi dan material, gitar yang murah dan gitar yang mahal tentu sangat berbeda. Kadang media seperti youtube dan instagram tidak bisa menilai sebuah gitar itu bagus atau tidak. Seperti gitar Epiphone Les Paul dan Gibson Les Paul yang secara harga bisa dua kali lipat lebih. Jika kita dengarkan hanya melalui media social apa lagi hanya dengan speaker handphone, tidak bisa dirasakan bahwa Gibson bernilai dua kali dari Epiphone.

Material dasar dari gitar itu sendiri adalah kayu. Maka secara dasar adalah gitar dengan harga yang lebih mahal harusnya menggunakan material kayu yang lebih jelas. hal ini tentu juga ditambah dengan konstruksi yang baik dari handcraft yang maksimal. Hal ini juga yang menjadi pembanding gitar yang murah dan mahal.

Buat perbandingan, harga kayu tidaklah sama. Kasusnya adalah ketika saya memesan sebuah meja kerja, pilihan harga bisa dari dibawah satu juta hingga diatas 2 juta. Yang membedakan adalah table top yang menggunakan bahan particle board (sisa kayu yang di press, mirip triplek) atau menggunakan bahan kayu solid. Belum lagi jenis kayu yang digunakan dan usia kayu menjadi pembeda harga meja tersebut.

Contoh lain adalah harga kusen dan daun pintu yang harganya bisa berbeda. Ada yang murah (kayu jati) ada yang mahal banget (kayu jati juga). Dari kasus ini saja bisa diketahui yang membedakan kayu tersebut adalah pengolahan kayu dan usia kayu yang digunakan berpengaruh besar pada harga dari kayu tersebut.

Kayu-kayu yang digunakan untuk konstruksi juga tidak bisa sembarang kayu. Karena dibutuhkan kayu yang kuat menahan beban. Seperti kayu pada rumah Joglo, kayu pada rel kereta api, atau kayu untuk konstruksi atap. Pada dasarnya ketika usia kayu makin tua, maka dia makin padat. Jika semakin padat maka makin kuat.

Selain kayu makin tua, padat dan kuat, hal ini juga makin baik dalam menghantarkan suara. Tidak berbeda dengan gitar, penggunaan kayu pada gitar juga tidak boleh sembarang. Inilah yang membedakan paling ekstrem harga sebuah gitar.

Saya pernah mencoba beberapa gitar di sebuah toko gitar di Melbourne Australia. Toko tersebut spesialis menjual gitar-gitar akustik dan gitar klasik. Kebetulan saat itu saya sedang mencari gitar baru yang akan saya gunaakan untuk ujian ABRSM (grade advance). 

Dalam satu ruangan kebetulan terdapat satu ruangan khusus gitar klasik. Dari harga sejutaan hingga 60 juta. Pihak toko saat itu juga sangat baik, mereka mempersilahkan saya mencoba semuanya. Jadi saya mencoba mulai dari gitar-gitar murah hingga gitar-gitar mahal mereka.

Dari pengalaman inilah saya percaya bahwa gitar-gitar tersebut menjadi lebih mahal bukan karena "looks" semata, namun banyak faktor. Namun paling kerasa adalah kualiatas kayu yang digunakan memegang faktor utama dari suara yang dihasilkan.

Semoga bermanfaat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...