Langsung ke konten utama

Instrument Gitar Yang Paling Underated Adalah....

Begitu banyak instrumen yang ada di dunia ini. Namun sebagai pengajar gitar dan sebagai gitaris yang memainkan gitar klasik, akustik, elektrik saya pikir gitar klasik sangat underated.

Ini bisa saya lihat dari murid-murid saya yang belajar gitar dengan saya di dominasi oleh siswa-siswa yang belajar gitar akustik. Walaupun beberapa dari mereka juga ada yang belajar gitar klasik. Dari gitar akustik tadi sebagian juga ingin pindah ke gitar elektrik. Namun jarang yang ingin mencoba belajar gitar klasik.

Tidak heran, karena musik yang sering kita dengar di media sosial macam Youtube atau tiktok lebih banyak musik modern seperti pop dan sejenisnya yang sangat berbeda dengan musik klasik yang umumnya musik intrumental.

Lucunya tidak sedikit calon murid yang pertama kali belajar gitar punya pemikiran belajar gitar yang baik itu belajar dari gitar klasik namun secara wawasan mereka tidak tau musik klasik itu seperti apa bahkan jika didengarkan musik klasik mereka malah tidak menyukainya.

Adapun alasan lain siswa-siswa akan kurang tertarik belajar gitar klasik selain lagu-lagu yang dimainkan tidaklah sepopuler lagu-lagu musik klasik adalah metode pembelajarannya yang menggunakan not balok.

Not balok sudah sesuatu yang wajib untuk memainkan lagu-lagu musik klasik, karena belum ada media lain yang lebih baik untuk menyampaikan secara detail karya-karya dari musik klasik. Walaupun secara umum, musik itu memang seharusnya dibahasakan menggunakan not balok ini dikarenakan nilai nada menjadi lebih jelas.

Disatu sisi secara keilmuan musik, ilmu musik yang dibahas hingga universitas tetaplah berpatokan dari musik klasik. Bahkan jika dipelajari musik-musik yang kita dengarkan sekarang (baca: musik komtemporer) bertumpu pada musik klasik. 

Tidak heran karena musik klasik salah satu yang tertua, dimana musik di atas tahun 1900-an disebut dengan musik modern. Bahasan dalam gitar klasik sendiri sebenarnya sangat luas, kita memainkan musik yang berasal dari tahun 1200-an hingga saat ini. Karena cakupannya luas ini juga yang membuat wawasannya jadi sangat beragam.

Disisi lain walaupun gitar klasik juga memainkan lagu-lagu modern dengan cara permainan tunggal (solo gitar), banyak orang yang saat ini merefers ke jenis musik fingerstyle. Yang tidak heran orang lebih suka dengan musik jenis ini dibanding yang musik klasik "murni".

Namun dari sini saja tidak bisa dipungkiri bahwa gitar fingerstyle berakar pada gitar klasik. Hal ini juga yang membuat gitar klasik lebih underated.

Dengan gelombang media sosial saat ini sebenarnya orang masih bisa dengan mudah untuk mendengarkan musik-musik klasik khususnya gitar klasik. Namun ada stigma bahwa gitar klasik ini bikin ngantuk adalah sesuatu yang beberapa kali saya dengar.

Walaupun beberapa karya di gitar klasik memang banyak juga yang mendayu-dayu, tapi bukankan musik pop juga banyak yang mendayu-dayu. Dengan gitar klasik yang umumnya dimainkan secara solo atau tunggal efeknya menghilangkan rasa kebersamaan. 

Permainan gitar klasik yang didominasi oleh permainan tunggal dimana melody dan iringan menjadi satu sehingga secara keutuhan lagu dapat langsung dirasakan sang gitaris yang tidak sedikit merasa gitar klasik lebih terasa personal.

Gitar klasik sendiri bagi saya adalah sesuatu yang sangat dalam atau intim. Sehingga bisa membuat efek relaksasi yang seperti tadi saya bilang efeknya membuat ngantuk. Tapi ketika kita memainkan gitar klasik tentu saja bukan membuat diri kita mengatuk. Efek yang diakibat dari mendengar dan memainkan tentu saja berbeda.

Nada-nada yang dihasilkan pada gitar klasik pada musik instrumental sendiri secara alam bawah sadar bukanlah bahasa yang kita pakai sehari-hari. Ketiadaan lirik pada sebuah lagu umumnya membuat lagu seperti bukan hal yang utama. sehingga tidak jarang orang lebih mudah ingat lagu dengan nyanyian (lirik).

Hal itulah kenapa menurut saya gitar klasik ini adalah instrument gitar yang paling underated dibanding gitar akustik dan elektrik. Buat saya pribadi gitar klasik adalah instrument gitar yang lebih dekat ke saya pada saat ini. Bisa jadi karena usia, atau tidak, bisa jadi karena suasana hati atau tidak. Namun yang saya tahu gitar apapun memang diperuntukkan untuk jiwa-jiwa yang berbeda-beda.

Jika kamu belum pernah mencoba, tidak ada salahnya terjun ke dunia gitar klasik, dan orang-orang yang sudah di gitar klasik juga tidak ada salahnya untuk terjun ke dunia gitar akustik maupun elektrik, karena pada akhirnya diri kita sendirilah yang menikmati permainan gitar kita.

Semoga bermanfaat.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...