Langsung ke konten utama

Kenapa Telecaster dan Stratocaster Memiliki Tone Yang Berbeda

Telecaster dan Stratocaster memiliki single pick up, namun menariknya mereka memiliki suara yang berbeda. Pendapat saya ini berdasar dari pengalaman saya memainkan keduanya.


Selain suara, secara bentuk dan profil neck dari telecaster dan stratocaster juga berbeda. Untuk bentuk neck tentu ini lebih pada playbility dari gitar tersebut. Dan tiap gitaris punya preferensi yang berbeda-beda sehingga tidak ada yang lebih baik dari satu gitar ke gitar lainnya.

Yang membedakan lagi adalah pick up yang digunakan. Banyak yang mengira penggunaan jenis pick up yang berbeda dari kedua jenis gitar inilah yang paling membaut hasil suara dan tone telecaster dan stratocaster berbeda.

Jelas berbeda, numun jelas bukan hanya itu...

Jika kamu coba swap pick up-nya dengan menggunakan pick up yang sama maka suara yang dihasilkan juga akan berbeda. Hal ini akan memperjelas kenapa hal itu bisa terjadi. Alasan yang masuk akal adalah bentuk dari gitar ini yang berbeda.

Jadi penggunaan pick up yang berbeda memang membuat suara yang berbeda, namun bentuk dan material dari gitar elektrik itu sendiri sangat berpengaruh pada tone dan karakter suara dari gitar elektrik.

Jika kita runut keberadaan gitar elektrik yang berasal dari sebuah gitar jaman bahula, dimana gitar jenis itu termasuk kedalam kategori gitar klasik yang umumnya bersenar nylon, lalu mulai penggunaan senar baja pada gitar akustik. Hingga di era tahun 1920-an ketika produsen-produsen gitar menciptakan gitar-gitar arctop dengan menggunakan pick up.

Sampai pada tahun 50-an Fender merilis solid gitar elektrik pertama dan diikuti stratocaster di dekade yang sama. Tentu saja tidak hanya Fender, begitu juga nama besar Gibson dan Epiphone.


Pick up pada gitar elektrik tentu saja berfungsi seperti sebuah microphone bagi suara manusia. Yang fungsinya menangkap getaran suara dari benda yang ada disekitarnya. Lebih tepatnya pick up gitar mentransfer getaran suara yang dihasilkan pada bodi gitar elektrik yang dipetik di senarnya menjadi output yang bisa menghasilkan suara yang lebih keras dari sebuah gitar akustik.

Jadi jelas tidak mungkin perbedaan suara hanya dari senar ataupun pick up gitarnya. Seperti yang sudah kita runut keberadaan gitar akustik sebelum gitar elektrik pun bisa menghasilkan suara yang berbeda-beda tanpa penggunaan pick up gitar.

Bentuk dari gitar telecaster dan stratocaster yang paling terlihat adalah telecaster memiliki single cut way dibagain bawah, dan stratocastor menggunakan double cat way di posisi bagian atas dan bawah. Hal ini paling terasa pada nada-nada rendah yang pada stratocaster lebih terasa berkurang dibanding pada telecaster.

Menurut saya itu adalah hal yang paling dirasakan dari segi tone. Bisa jadi detail bentuk lain juga berpengaruh, seperti ketebalan dari bodynya juga berpengaruh dimana telecaster yang rata sedangkan stratocaster yang dibuat lebih ergonomic.

Dari single cut way dan double cut way ini saya merasa suara paling banyak berpengaruh pada low frequensi. Dimana suara low pada telecaster bisa didapat dengan mudah pada telecaster terutama pada penggunaan pick up depan.

Sedangkan di setting pick up depan pada stratocaster walaupun tetap terasa low namun tidak sama dibanding dengan telecaster dimana suara low akan terasa lebih jelas.

Jadi gitar mana yang menjadi favoritmu? Telecaster atau Stratocaster?


Les gitar mudah? belajar gitar online dimana aja kapan aja dengan biaya murah, klik disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...