Langsung ke konten utama

Satu Rahasia Yang Terlupakan Cara Mendapatkan Tone Gitar Terbaik

Bukan, bukan, bukan dengan membeli gitar dengan harga yang lebih mahal. Karena mahal dan murahnya gitar tiap orang bisa relatif. Dan harga gitar yang paling mahal pun bisa jadi mahal karena nilai historis bukan karena suaranya yang paling bagus.

Saya membahas tentang tone. Buat kamu yang belum memahami apa itu tone, bisa baca postingan saya disini.

Singkatnya tone adalah suara yang dihasilkan dari gitar tersebut. Tidak perlu diperdebatkan kembali bahwa saya cukup sering membahas tentang tone, karena tone adalah elemen terpenting dari permainan gitar.

Tentu saja kita tidak membandingkan apakah tone terbaik itu didapat dari gitar klasik, akustik atau elektrik. Karena membandingkan ketiga instrumen akan menjadi lucu, karena fungsi dari masing-masing instrumen yang berbeda.

Sudah jelas material dari gitar yang digunakan pada gitar tersebut akan membentuk karakter dari gitar tersebut. Selain itu, bentuk, ukuran, pick up (gitar elektrik), senar juga turut mempengaruhi tone gitar tersebut.

Saya teringat ketika saya pergi ke sebuah toko musik untuk mencoba satu gitar akustik yang harganya termasuk budget. Saya tidak terlalu "impress" dengan hasil suaranya, yang dengan mudahnya langsung saya kembalikan ke penjaga toko. Si penjaga toko tidak langsung mengembalikan gitar tersebut namun memainkan sesaat gitar tersebut yang membuat saya sedikit terkejut. Suara dari gitar itu tidak seperti ketika saya mainnya, suaranya lebih enak.

Jaman sekarangpun saya sering membaca comment-comment di youtube tentang video review gitar. Review gitar budget, tone gitarnya bisa maksimal untuk harga gitar tersebut. Sehingga banyak dari viewer yang mengatakan jika si youtuber memainkan gitar apa pun akan bersuara enak. 

Dari kasus ini kita tau bahwa tone terbentuk tidak hanya dari faktor eksternal namun juga internalnya yaitu player itu sendiri. Dengan memaksimalkan teknik yang dia miliki untuk mendapatkan hasil terbaik dari gitar yang sedang dimainkan.

Namun yang sering terlupakan adalah teknik itu bukan karena seorang gitaris bisa bermain cepat secepat the flash. Tone yang dihasilkan tentu berasal dari kontak (jari) dari pemain ke senar gitar. Saya tidak bilang ini tentang penjarian tangan kiri. Penghasil suara ketika bermain gitar adalah tangan kanan. Tangan kanan inilah yang menghasilkan suara dan tone pada gitar.

Ketika kamu bermain gitar elektrik, kontak ke senar adalah berasal dari pick, sehingga material pick akan berpengaruh banyak pada tone, gerakan dan sudut attack pick ke senar juga berpengaruh besar pada hasil tone gitar kamu. Transfer tenaga ke pick jelas menjadi pembeda yang signifikan pada hasil tone.

Sedangkan buat gitaris yang menggunakan teknik fingerpicking seperti pada gitar klasik dan akustik kurang lebih sama. Jari yang digunakan untuk memetik 100 % berpengaruh pada tone yang dihasilkan gitar. Sama dengan gitar elektrik minus picking, gerakan, sudut attack, tenaga, pressure semua berpengaruh pada tone yang dihasilkan.

Menariknya hal ini adalah hal yang paling susah, karena teknik tangan kanan tidak sesederhana menjelaskan didalam tulisan, karena ini berkenaan dengan rasa. Inilah rahasia gitaris-gitaris hebat untuk mendapatkan tone terbaik.

Semoga bermanfaat.

Cek, Belajar gitar online kapanpun dan dimanapun dengan biaya hemat, disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...