Langsung ke konten utama

Alasan Kenapa Anda Harus Belajar Gitar Sekarang (Walaupun Anda Sudah Tua)

Usia menjadi alasan kenapa banyak dari kita tidak belajar musik lebih khususnya gitar. Kenapa Gitar? Baca terus ya... 

Tanpa mengurangi rasa hormat pada instrumen lain, selain saya sendiri sebagai gitaris dan pengajar gitar, saya pernah mencoba beberapa alat musik seperti bass, drum, biola dan piano. Setelah saya mencoba instrumen-intrumen tadi yang ternyata memang saya masih lebih memilih gitar menjadi instrumen utama saya.

Gitar adalah salah satu alat musik paling populer di dunia, khususnya di Indonesia cukup mudah untuk membeli gitar. Gitar bermerek ternama seperti yamaha sudah mudah didapat dan mereka menyediakan juga gitar untuk pemula dengan harga terjangkau. Belum lagi dengan e-commerce, membeli gitar bisa melalui handphone. 

Gitar adalah instrumen yang mudah dibawa, sehingga instrumen ini cukup praktis. Ketika dimainkan juga bisa dimainkan dengan cukup tenang dan bisa dimainkan cukup keras. Di lain itu dengan gitar kita bisa memainkan harmoni, baik dengan bentuk hanya sekedar iringan atau dengan jenis permainan tunggal.

Seseorang yang belajar gitar sebenarnya tidak mengahruskan seseoarng untuk menjadi seorang musisi profesional. Beberapa murid saya yang belajar gitar dengan saya bisa di bilang sduah tidak muda lagi. Dengan usia mereka yang diatas 40 tahun bahkan 50 tahun masih dengan semangat untuk belajar gitar.

Dari murid-murid saya yang berusia diatas 50 tahun mengatakan alasan mereka ingin belajar gitar salah satunya adalah agar tidak pikun. Ada juga ketika usia beranjak makin tua mereka merasakan kebosanan di tempat bekerja, dan ingin mengisi waktu luang dengan menghibur diri dengan bermain gitar.

Mungkin diantara pembaca ada yang merasa apakah tidak terlambat jika baru belajar gitar sekarang? bukannya kalau belajar musik itu seharusnya dari usia yang sangat muda ya. 

Kembali kepada kenapa kita melakukan sesuatu dengan tujuan sesuatu. Bermain gitar menurut saya sangat menyenangkan. Yang paling dasar adalah keinginan saya melepaskn kepenetan dan kebosanan dari rutinitas harian yang sudah dilakukan bertahun-tahun.

Kita pastinya membutuhkan sesuatu yang baru, yang menyeimbangkan dari apa yang sudah kita lakukan. Bermian gitar juga bisa menjadi sebuah reward dari sebuah kelelahan pikiran dalam pekerjaan.

Bisa dibayangkan anda seorang karyawan yang bekerja senin sampai jumat dari pagi hingga sore, ditambah penatnya keadaan di jalan yang penuh kemacetan. Bermain gitar di pagi bisa menambah mood positif untuk memulai aktivitas, dan jika dilakukan di malam hari bisa melepaskan kepenatan.

Jika memang salah satu tujuan kita belajar gitar untuk menjadi musisi menjadi seorang profesional, tentu saja jawabnnya semakin muda belajar gitar semakin baik. Namun jika kita belajar gitar sebagai hobby maka tidak ada batasan usianya. 

Diusia yang sudah tidak muda tentu saja bermian gitar adalah bagian dari hobby. Di hobby ini tidak serta merta hanya bermain gitar. Bisa juga ketika anda sudah bisa bermain gitar, anda ingin mencoba gitar-gitar yang lain. Bisa mencoba gitar akustik merk lain atau mencoba gitar elektrik.

Sebagai hobby permainan gitar tidak akan disamakan dengan gitaris profesional yang lebih menuntut kesempurnaan dalam permainan gitarnya. Maka dengan mindset ini latihan gitar akan lebih menyenangkan. Tanpa ada tuntutan yang lebih tinggi, anda setidaknya bermain seindah mungkin untuk anda pribadi/

Buat kamu yang karyawan dan jenuh bekerja, atau yang akan pensiun, kenapa tidak belajar gitar sekarang. Saya sudah buatkan metode belajar gitar yang terstruktur dan mudah dipahami. Belajar gitar sekarang jauh lebih mudah. Anda bisa cek disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...