Langsung ke konten utama

Kenapa Bad Habit Menjadi Satu Sandungan Terbesar Belajar Gitar


Merasa tidak berbakat bermain gitar, namun pengen banget bisa main gitar dengan keren, bisa jadi masalah kamu adalah bad habit. Bad habit yang seperti apa?

Bad habit atau bahasa indonesia adalah kebiasan buruk tidak hanya terjadi pada perilaku manusia. Untuk konteks kali ini saya akan bahas apa itu bad habit dalam permainan gitar dan bagaimana ini bisa menjadi batu sandungan terbesar belajar gitar.

Belajar gitar disini maksudnya tidak saja untuk kamu yang baru pertama kali bermain gitar, namun juga buat kamu yang sedang atau sudah bisa dan ingin mengembangkan permainan gitar kamu ke arah yang lebih advance

Karena pada dasarnya belajar gitar itu adalah sebuah perjalanan panjang, sebuah petualangan. Sebuah petualangan tentu saja menjadi menarik ketika kamu akan menemukan banyak tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah tidak menimbun bad habit.

Tanpa sadar ketika kita berlatih bermain gitar kita mencari cara yang menurut kita paling nyaman untuk memainkan nada-nada di gitar. Tentu saja tidak salah. Hanya saja ternyata tidak semua yang menurut kita nyaman itu selalu baik untuk kita.

Ini akan terlihat ketika kita mulai kesulitan dengan teknik atau lagu yang lebih susah, "kenyamanan" tadi sudah tidak bisa dipertahankan, jika dipertahankan teknik yang lama akan membuat lagu atau teknik tadi terlalu susah dan tidak bagus ketika dimainkan. 

Jika kamu bermain gitar secara otodidak dan merasa bakat tidak berpihak ke kamu maka ini ibarat akhir bermain gitar (baca: membuat ingin mnyerah) atau setidaknya kamu akan bilang permainan gitarmu gitu-gitu aja.

Berbeda dengan orang belajar gitar dengan guru, biasanya guru akan melihat batu sandungan ini, karena seorang guru seharusnya sudah melewati masa itu, sehingga kadang repetisi dalam latihan gitar bukan jawabannya.

Mengganti bad habit atau teknik yang kurang tepat tadi dengan yang baru adalah menjadi suatu keharusan. Bad habit dalam teknik bermain gitar ini sayangnya lebih susah dihilangkan.

Contoh ekstrim adalah bisa kamu bayangkan kamu sudah terbiasa makan dengan tangan kanan selama bertahun-tahun, dan diharuskan makan dengan tangan kiri, tentu bukan pekerjaan mudah.

Hal ini terjadi dengan saya pribadi dimana kala itu saya ingin ujian ABRSM grade advance, guru saya membahas bagaimana teknik saya tidak tepat, untuk mengubah teknik itu saya harus membiasakan dengan teknik itu setidaknya 2 tahun, selama itu pun teknik itu belum sepenuhnya sempurna.

Hal yang sama juga terjadi dengan murid saya, dihampir tiap sesi saya selalu mengatakan bahwa tekniknya harus diubah, dia merasa nyaman dengan teknik dia yang lama. Sampai di titik grade yang lebih tinggi dia akhirnya merasakan bahwa teknik dia menjadi hambatan, dan sejak itu dia mulai mencoba menghilangkan bad habitnya, setelah satu tahunpun ternyata belum sepenuhnya sempurna.

Jika kamu sedang dalam proses belajar gitar, dan ingin menjadi gitaris yang lebih baik, tidak ada salahnya untuk mencari guru yang tidak hanya bisa mengajarkan lagu namun juga menunjukkan bagian bermain dengan baik dan indah.

Apakah orang dengan bad habit tidak bisa bermain gitar? tentu saja tidak. Dari pengalaman saya bad habit menjadi perkembangan saya belajar gitar menjadi terhambat. Terhambat artinya akan banyak waktu saya yang terbuang, dan saya tidak bisa mengembalikan waktu yang terbuang.

Semoga bermanfaat


Supaya kamu tidak salah dalam belajar gitar, cek kursus gitar online buat kamu disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...