Langsung ke konten utama

2 Tantangan Terbesar Untuk Menjadi Mahir Bermain Gitar

Ini adalah dua tantangan terbesar untuk Mahir bermain gitar, setidaknya untuk saya. Dua tantangan itu adalah tidak pernah cukup dan waktu. Mari saya jelaskan.

Tidak pernah cukup. Buat kamu yang sedang memulai perjalanan untuk menjadi seorang gitaris hingga ingin menjadi Mahir yaitu ketika kamu akan merasa tidak pernah cukup dengan skill kamu yang sekarang, tidak pernah cukup punya waktu, tidak pernah cukup dengan kemampuan dan lain-lain yang mengakibatkan kamu menyerah. 

Maksud saya adalah tidak ada jalan pintas untuk menjadi Mahir kecuali dengan latian rutin. Tidak akan cukup jika kamu hanya berlatih seminggu sekali atau seminggu dua kali atau seminggu tiga kali bahkan tiap hari. 

Guru saya pernah bilang berlatihlah delapan kali seminggu, padahal seminggu hanya ada tujuh hari. Intinya adalah konsisten, karena pada akhirnya akan ada orang lain yang bermain lebih jago dengan usia yang lebih muda. Ini bisa menjadi dua faktor pengaruh. Bisa membuat kamu termotivasi atau membuat kamu menyerah. 

Tidak pernah cukup disini dimaksudkan ke arah positif bahwa jangan menyerah sebelum targetmu tercapai. 

Tantangan lain adalah waktu. Guru Jazz saya yang berasal dari Belanda mengatakan kepada saya jika kamu ingin menjadi "jago" kamu butuh setidaknya 10.000 jam. Baik itu latihan, gig atau apapun itu yang melibatkan permainan gitar. 

Jelas sekali tidak bisa dipungkiri waktu memegang peranan penting. Dengan logika saja untuk mendapatkan gelar sarjana seni di universitas membutuhkan 8 semester, dimana sebelum masuk jurusan musik calon mahasiswa harus sudah bisa terlebih dahulu. 

Atau buat yang sedang belajar gitar klasik termasuk saya yang sudah berhasil lulus Grade 8 ABRSM (Royal Inggris) membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Seandainya siswa belajar dari nol, dan ternyata dia berakal sehingga tiap 6 bukan bisa menyelesaikan tiap grade, maka dibutuhkan waktu setidaknya 4 tahun. Sedangkan diatas Grade 8 itu masih ada lagi, yaitu diploma. 

Dari kedua hal itu saya mengambil kesimpulan dua hal tadi merupakan tantangan berat. Karena kedua tadi merupakan sebuah tantangan maka dibutuhkan hal lain utk menggapainya yaitu dengan belajar dengan yang lebih ahli (guru Gitar). Seorang guru bisa mengarahkan bagaimana yang terbaik dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi ketika sedang berproses. 

Semoga bermanfaat 
Harwindho 
Les Gitar offline dan online dengan mudah


Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...