Langsung ke konten utama

4 Rahasia Bagaimana Menjadi Gitaris Handal

Si Tono seorang pemuda desa yang secara fsik rata-rata dengan anak seusianya yaitu 19 tahun, ayahnya seorang petani, si Tono ini sehari-hari membantu ayahnya di sawah, dan jika ada waktu senggang dia suka main ke bengkel temannya membantu temannya bekerja. Si Tono ini orangnya juga jujur jadi dia sering sekali  dijadikan rekomendasi oleh kepala desa untuk membantu-bantu pengembangan desa, dengan kata lain Si Tono ini seseorang yang bisa diandalkan.

Seperti gitaris, ibarat Tono, maka haruslah bisa diandalkan. Handal yang seperti apa?

Sering kali para pemula yang baru belajar bermain gitar menghafal bentuk dan pergerakan jari. Sehingga menjadi lupa apa yang sedang dilatih saat ini (belajar gitar) adalah ilmu suara dengan perantara gitar. Hal ini tidak selalu terjadi, walaupun hal itu juga tidal salah. Menghafal pergerakan jari kir dan kanan memang sudah seharusnya asal tidak lupa dengan hasil suara yang dihasilkan.

Suara yang dihasilkan oleh gitar biasa kita sebut dengan tone. Hal ini sudah saya bahas disini. Bagaimana seorang gitaris untuk kemampuan mengolah tone gitarnya adalah salah satu bagaimana menjadi seorang gitaris handal.

Tone tadi tentu akan berbeda di tiap gitar, baik itu gitar klasik, akustik ataupun elektrik. Dan ini salah satu kemampuan yang bisa dibilang tidak bisa dihasilkan hanya dengan repetisi (pengulangan). 

Untuk mendapatakan tone terbaik setiap kita bermain gitar tentu saja dibutuhkan latihan yang rutin dan dasar-dasar pemahaman bermusik teori dan praktek yang seimbang.

Hal ini kembali ke latihan dasar bermusik yaitu scale atau di bahasa Indonesia kita sering menyebutnya dengan tangga nada. Pernah saya temui gitaris yang paham betul pentingnya tangga nada, sayangnya dia sendiri malah tidak lancar memainkannya. 

Penguasaan scale tidak cukup hanya di satu dua tangga nada. Namun menguasai di semua kunci baik itu mayor maupun minor. Bermain scale atau tangga nada itu tadi diharapkan menjadikan seorang gitaris menjadi lebih pada pemahaman tiap nada dan lompatan nada (interval).

Pemahaman nada di tangga nada inilah yang nantinya akan berkembang pada akord itu sendiri. Akord atau harmoni adalah 3 nada atau lebih yang dimainkan bersamaan. Jangan bingung dengan kunci. Kunci dan akord adalah hal yang berbeda, kamu bisa membacanya tentang bedanya akord dan kunci disini.

Dari nada dan akord tadi barulah semuanya akan disatukan dalam ritme atau irama yang disesuaikan dengan musik yang dimainkan. Inilah yang bisa menjadi pembeda gitaris satu dan yang lainnya. Hal ini akan berhubungan dengan wawasan bermusik dari gitaris itu sendiri.

Hal yang lumrah jika seorang gitaris fokus pada jenis musik yang mereka senangi, misal saja dia hanya mau jika lagu yang dimainkan musik dengan genre metal atau mungkin pop, atau rock klasik hingga hanya jazz atau musik klasik. Dengan mengambil satu genre tertentu biasanya seorang gitaris akan menjadi lebih fokus dalam mengembangkan karakter-karakter suara gitar dan kalimat-kalimat (lick dan riff) gitar pada genre tersebut.

Ketika seorang gitaris menguasai lebih dari satu atau dua genre otomatis gitaris tersebut akan lebih di handalkan di berbagai kesempatan, event atau kolaborasi dengan musisi lainnya.

Wawasan bermusik ini secara tidak langsung akan membuat gitaris tadi memiliki banyak kosa kata yang bisa digunakan dalam improvisasi. Bagaimana dia sebagai gitaris bisa membuat nada-nada yang bisa sesuai dengan musik apa yang sedang dimainkan.

Konteks yang saya bahas kali ini adalah gitaris handal. Artinya seorang gitaris bisa beradaptasi di hampir semua situasi dalam waktu cepat. Menghafal banyak lick belum tentu sebuah jawabannya. Ibarat air yang bisa memenuhi bentuk wadah apa saja, seorang gitaris handal akan bisa secara cepat fit in jika bermain dengan musisi lainnya. Dan tentu saja menjadi gitaris handal tidaklah mudah, namun setidaknya saya pribadi akan selalu mencoba untuk menjadi gitaris handal. 

Bagaimana dengan kamu? Sudah sehandal apa bermain gitar?


Ingin memulai belajar gitar dengan cara yang baik dan terstruktur? cek disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...